Kabupaten Kepulauan Selayar (dahulu Kabupaten Selayar, perubahan nama berdasarkan PP. No. 59 Tahun 2008)[2] adalah sebuah kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Ibu kota kabupaten Kepulauan Selayar adalah Kota Benteng. Kabupaten ini memiliki luas sebesar 10.503,69 km² (wilayah daratan dan lautan) dan berpenduduk sebanyak 121.749 jiwa.[3] Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari 2 sub area wilayah pemerintahan yaitu wilayah daratan yang meliputi kecamatan Benteng, Bontoharu, Bontomanai, Buki, Bontomatene, dan Bontosikuyu serta wilayah kepulauan yang meliputi kecamatan Pasimasunggu, Pasimasunggu Timur, Takabonerate, Pasimarannu, dan Pasilambena.
Letak Geografis
Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan salah satu di antara 24
Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Selatan yang letaknya di ujung
selatan Pulau Sulawesi
dan memanjang dari Utara ke Selatan. Daerah ini memiliki kekhususan
yakni satu-satunya Kabupaten di Sulawesi Selatan yang seluruh wilayahnya
terpisah dari daratan Sulawesi dan terdiri dari gugusan beberapa pulau sehingga membentuk suatu wilayah kepulauan.[4]
Gugusan pulau di Kabupaten Kepulauan Selayar secara keseluruhan
berjumlah 130 buah, 7 diantaranya kadang tidak terlihat (tenggelam) pada
saat air pasang. Luas wilayah Kabupaten Kepulauan Selayar meliputi
1.357,03 km² wilayah daratan (12,91%) dan 9.146,66 km² wilayah lautan
(87,09%).[3] Secara geografis Kepulauan Selayar berada pada koordinat 5°42'-7°35' Lintang Selatan dan 120°15'-122°30'
bujur timur yang berbatasan dengan:
Utara | Kabupaten Bulukumba dan Teluk Bone |
Selatan | Provinsi Nusa Tenggara Timur |
Barat | Laut Flores dan Selat Makassar |
Timur | Laut Flores (Provinsi Nusa Tenggara Timur) |
Berdasarkan letak sebagaimana dikatakan oleh Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Kebudayaan Kepulauan Selayar bahwa Selat Selayar dilintasi pelayaran nusantara baik ke timur maupun ke barat, bahkan sudah menjadi pelayaran internasional.[5]
Kabupaten Kepulauan Selayar merupakan "kepulauan" yang berada di antara
jalur alternatif perdagangan internasional yang menjadikan daerah ini
secara geografis sangat strategis sebagai pusat perdagangan dan
distribusi baik secara nasional untuk melayani Kawasan Timur Indonesia[6] maupun pada skala internasional guna melayani negara-negara di kawasan Asia.
Topologi dan Iklim
Dipandang dari sudut tofografinya Kabupaten Kepulauan Selayar yang
mempunyai luas kurang lebih 1.357,03 Km² (wilayah daratan) dan terdiri
dari kepulauan besar dan kecil serta secara administrative terdiri dari 11 Kecamatan, 67 desa dan 7 kelurahan [3]
adalah variatif dari yang datar hingga agak miring. Sementara itu tipe
iklim di wilayah ini termasuk tipe B dan C, musim hujan terjadi pada
bulan November hingga Juni dan sebaliknya musim kemarau pada bulan
Agustus hingga September. Secara umum curah hujan yang terjadi cukup
tinggi dan sangat dipengaruhi oleh angin musiman. Karakteristik daerah atau Topografi Kabupaten Selayar terdiri dari :
Batuan Induk Vulkanik
Terbentuk dari pertemuan jalur pegunungan muda sirkum mediterania dan
sirkum pasifik, yang membentuk daratan Selayar adalah batuan yang cukup
mengandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, oleh tenaga oksigen yang
berlangsung lama, batuan itu lapuk membentuk tanah yang subur ini oleh
pengaruh tenaga oksigen dapat berubah menjadi tanah karang seperti tanah
laterit. Sebab itu perlu tindakan-tindakan konservasi, seperti
sengkedan pada tanah-tanah miring, penggiliran tanah, pemupukan dan
lain-lain.
Bentang Alam (Nataral Landscape)
Dataran Selayar yang terjadi karena tenaga endogen (pengangkatan dan
pelipatan) kemudian kemudian disususl dengan tenaga oksigen, membentuk
betang alam (natural landscape) yang beraneka ragam seperti:
- Pegunungan dengan ketinggian rata-rata 800 meter sehingga tidak cukup untuk terjadinya hujan orografis pegunungan, di punggungnya hutan tutupan dan di lerengnya perkebunan tanaman pohon kerea yang berakar panjang serta berumur panjang. Tanaman dengan pohon lunak seperti vanili, merica, kentang, kol dan lain-lain diperlukan sengkedan untuk mencegah erosi dan longsor.
- Daerah curam, aspek geografisnya adalah kawasan hutan (hutan tutupan) untuk mencegah longsor
- Daratan tinggi, aspek geografisnya, adalah:
- Baik untuk pemukiman, karena udara sejuk dan drainasenya mudah diatur dan tidak tergenang
- Perkebunan bagi tanaman budi-daya yang memerlukan udara sejuk, seperti cengkeh, jagung Meksiko dan lain-lain
- Horti kultura, seperti sayur mayur, kentang bunga-bunga dan bonsai
- Pusat-pusat kesehatan seperti sanatorium
- Pusat-pusat pelatihan, kantor-kantor, hotel-hotel, tempat rekreasi dan lain-lain
- Daerah-daerah ledok dan lembah, aspek geografisnya adalah:
- Tempat akumulasi/persedian air untuk daerah sekitarnya. Dengan pompanisasi dapat dialirkan ke daerah-daerah ketinggian.
- Daerah pertanian tanaman pangan, seperti sayur mayur kangkung, bayam jagung lokal, kaca-kacangan dan lain-lain
- Tanah daratan rendah, aspek geografisnya adalah:
- Untuk perkebunan, seperti kelapa dan coklat
- Untuk pertanian menetap, seperti sawah dan huma.
- Tanah rawa-rawa, aspek geografisnya adalah:
- Kawasan pohon nipa, tempat ikan tempat bertelur, bahan baku gula merah dan atap tradisional yang indah dan sejuk
- Empang dan pembuatan garam
- Kawasan bakau, tempat ikan bertelur dan berlindung, serta mencegah abrasi
- Daerah berbukit-bukit dan tanah bergelombang, aspek geografisnya adalah:
- Baik untuk pemukiman, sebab udara sejuk, drainasenya mudah diatur, diwaktu malam nampak indah bagai pelaut yang menuju ke Selayar
- Perkebunan, tanaman budi daya seperti cengkeh, coklat dan kelapa.
- Pertanian tanaman pangan seperti jagung dan padi, tetapi harus bertaras supaya tidak terjadi erosi.
- Daerah Aliran Sungai (DAS)
- Daerah aliran sungai (DAS), aspek geografis satu-satunya adalah kawasan hutan hidrologi (hutan tata air)
- Daerah berbatu-batu
- Daerah yang berbatu-batu di bagian utara, aspek geografisnya hutan tutupan. Baik juga untuk hutan produksi, seperti jati dan holasa (kayu bitti). Hanya eksploitasinya tebang pilih dan tebang ganti serta rerumputan untuk pakan ternak.
Geologi
Kondisi geologi pulau Selayar merupakan kelanjutan dari wilayah
geologi Sulawesi Selatan bagian Timur yang tersusun oleh jenis batuan sediment. Struktur geologi Kepulauan Selayar
menunjukkan struktur-struktur dan penyebaran batuan berarah Utara -
Selatan dan miring melandai kearah Barat. Sedangkan pantai Timur umumnya
terjal dan langsung dibatasi oleh laut dalam yang cenderung merupakan
jalur sesar.
Statigrafi batuan di Kabupaten Kepulauan Selayar terdiri dari:
- Endapan rasa manis alluvial dan endapan pantai terdiri atas kerikil pasir, lempung Lumpur dan batu gamping cral (Qac).
- Satuan formasi Kepulauan Selayar walanae mencakup batu gamping, batu pasir, batu lempung, konglomerat dan tufa (Tmps) yang terdapat di sisi Barat hingga ujung Pulau Selayar.
- Satuan formasi batuan gunung api camba, meliputi breksi, lava, konglomerat dan tufa yang terdapat pada bagian Selatan Pulau Selayar.
- Formasi camba, terdiri dari batuan sediment laut berseling dengan batuan gunung api (Tmc) terdapat pada sepanjang pantai Timur Pulau Selayar.
- Formasi walanae, terdiri dari batu pasir, konglomerat, tufa, batu danau, batu gamping dan napal (Tmpv) terdapat pada ujung bawah pantai Barat Pulau Selayar.
Bupati
Berikut nama-nama Bupati Kepulauan Selayar sejak 1965 :
Kabupaten Kepulauan Selayar | ||||
---|---|---|---|---|
No. |
Nama Bupati
|
Periode
|
Keterangan
|
|
1.
|
Patta Tjora | |||
2.
|
A. H. Dg. Marimba |
1965 - 1968
|
||
3.
|
Abd. Rauf Rachman |
1969 - 1971
|
||
4.
|
Andi Palioi |
1971 - 1974
|
||
5.
|
Anas Achmad |
1975 - 1983
|
Dua Periode
|
|
6.
|
Ismail |
1984 - 1989
|
||
7.
|
Zaenal Arifin Kammi |
1989 - 1994
|
||
8.
|
H. M. Akib Patta |
1994 - 2004
|
Dua Periode
|
|
9.
|
H. A. Syamsul Alam Mallarangeng |
2004 - 2005
|
Pejabat Bupati | |
10.
|
Drs. H. Syahrir Wahab, MM |
2005 - sekarang
|
Dua Periode
|
|
Sumber : bappeda.selayaronline.com |
Sejarah
Pada masa lalu, Kabupaten Kepulauan Selayar pernah menjadi rute dagang menuju pusat rempah-rempah di Moluccan (Maluku).
Di Pulau Selayar, para pedagang singgah untuk mengisi perbekalan sambil
menunggu musim yang baik untuk berlayar. Dari aktivitas pelayaran ini
pula muncul nama Selayar. Nama Selayar berasal dari kata cedaya (Bahasa Sansekerta)[7][8] yang berarti satu layar, karena konon banyak perahu satu layar yang singgah di pulau ini. Kata cedaya telah diabadikan namanya dalam Kitab Negarakertagama karangan Empu Prapanca pada abad 14. Ditulis bahwa pada pertengahan abad 14, ketika Majapahit dipimpin oleh Hayam Wuruk
yang bergelar Rajasanegara, Selayar digolongkan dalam Nusantara, yaitu
pulau-pulau lain di luar Jawa yang berada di bawah kekuasaan Majapahit.
Ini berarti bahwa armada Gajah Mada atau Laksamana Nala pernah singgah di pulau ini.
Selain nama Selayar, pulau ini dinamakan pula dengan nama Tana Doang yang berarti tanah tempat berdoa[4]. Di masa lalu, Pulau Selayar menjadi tempat berdoa bagi para pelaut yang hendak melanjutkan perjalanan baik ke barat maupun ke timur untuk keselamatan pelayaran mereka. Dalam kitab hukum pelayaran dan perdagangan Amanna Gappa (abad 17), Selayar disebut sebagai salah satu daerah tujuan niaga karena letaknya yang strategis sebagai tempat transit baik untuk pelayaran menuju ke timur dan ke barat. Disebutkan dalam naskah itu bahwa bagi orang yang berlayar dari Makassar ke Selayar, Malaka, dan Johor, sewanya 6 rial dari tiap seratus orang.
Belanda mulai memerintah Selayar pada tahun 1739. Selayar ditetapkan sebagai sebuah keresidenan dimana residen pertamanya adalah W. Coutsier (menjabat dari 1739-1743). Berturut-turut kemudian Selayar diperintah oleh orang Belanda sebanyak 87 residen atau yang setara dengan residen seperti Asisten Resident, Gesagherbber, WD Resident, atau Controleur. Barulah Kepala pemerintahan ke 88 dijabat oleh orang Selayar, yakni Moehammad Oepoe Patta Boendoe. Saat itu telah masuk penjajahan Jepang sehingga jabatan residen telah berganti menjadi Guntjo Sodai, pada tahun 1942. Di zaman Kolonial Belanda, jabatan pemerintahan di bawah keresidenan adalah Reganschappen. Reganschappen saat itu adalah wilayah setingkat kecamatan yang dikepalai oleh pribumi bergelar "Opu". Dan kalau memang demikian, maka setidak-tidaknya ada sepuluh Reganschappen di Selayar kala itu, antara lain: Reganschappen Gantarang, Reganschappen Tanete, Reganschappen Buki, Reganschappen Laiyolo, Reganschappen Barang-Barang dan Reganschappen Bontobangun. Di bawah Regaschappen ada kepala pemerintahan dengan gelar Opu Lolo, Balegau dan Gallarang. Pada tanggal 29 November 1945 (19 Hari setelah Insiden Hotel Yamato di Surabaya) pukul 06.45 sekumpulan pemuda dari beberapa kelompok dengan jumlah sekitar 200 orang yang dipimpin oleh seorang pemuda bekas Heiho bernama Rauf Rahman memasuki kantor polisi kolonial (sekarang kantor PD. Berdikari). Para pemuda ini mengambil alih kekuasaan dari tangan Belanda yang di kemudian hari tanggal ini dijadikan tanggal Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar. Tahun Hari Jadi diambil dari tahun masuknya Agama Islam di Kabupaten Kepulauan Selayar yang dibawa oleh Datuk Ribandang, yang ditandai dengan masuk Islamnya Raja Gantarang, Pangali Patta Radja, yang kemudian bernama Sultan Alauddin, pemberian Datuk Ribandang. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1605, sehingga ditetapkan Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Selayar adalah 29 November 1605.[9]
Demografi
Penduduk Kabupaten Kepulauan Selayar menurut Sensus Penduduk tahun 2009 berjumlah 121.749 jiwa yang terdiri dari 57.685 jiwa laki-laki[10] dan 64.064 jiwa perempuan. Komposisi penduduk menurut kelompok umur terdiri dari:
- Penduduk usia 0 - 14 tahun sebanyak 36.093 jiwa
- Penduduk usia 15 - 64 tahun berjumlah 77.486 jiwa
- Penduduk usia 65 tahun keatas sebanyak 8.170 jiwa
Menurut Hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) 2009 [3],
jumlah angkatan kerja di Kabupaten Kepulauan Selayar pada tahun 2009
sebesar 54.996 orang, yaitu yang bekerja sebanyak 49.478 orang dan
jumlah pengangguran sebanyak 5.518 orang. Jumlah bukan angkatan kerja
sebanyak 32.651 orang dengan rincian 6.503 orang sekolah, 22.162 orang
mengurus rumahtangga dan lainnya sebanyak 3.986 orang.
Kecamatan Benteng | 18.860 jiwa |
Kecamatan Bontoharu | 11.801 jiwa |
Kecamatan Bontomanai | 13.642 jiwa |
Kecamatan Bontomatene | 13.818 jiwa |
Kecamatan Bontosikuyu | 14.450 jiwa |
Kecamatan Buki | 6.778 jiwa |
Kecamatan Pasilambena | 7.802 jiwa |
Kecamatan Pasimarannu | 8.923 jiwa |
Kecamatan Pasimasunggu | 7.008 jiwa |
Kecamatan Pasimasunggu Timur | 6.524 jiwa |
Kecamatan Takabonerate | 12.143 jiwa |
Pariwisata & Kebudayaan
Potensi Wisata di Kabupaten Kepulauan Selayar cukup banyak meliputi wisata sejarah, wisata budaya, wisata alam dan wisata bahari[11]. Salah satu yang terkenal adalah Taman Nasional Takabonerate[12] yang terletak di kecamatan Takabonerate.
Jumlah wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Takabonerate pada
tahun 2009 mencapai 576 orang. Kawasan ini terdiri dari 21 buah pulau
serta puluhan taka dan bungin, umumnya terbentuk dari endapan pasir dan
biosfer. Taman Nasional Taka Bonerate memiliki karang atol terbesar
ketiga di dunia[13][5] (terbesar di Asia Tenggara) yaitu setelah Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Kepulauan Maladewa.
Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang
tersebar datar seluas 500 km². Dalam rangkaian Hari jadi Kepulauan
Selayar di lokasi ini setiap tahunnya diadakan festival yang bertajuk Takabonerate Island Expedition[14]. Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo
mengatakan bahwa kegiatan ini sudah masuk dalam kalender kegiatan
pariwisata nasional dan rencananya akan ditingkatkan menjadi "Sail Takabonerate"[15]. Seperti penyelenggaraan tahun-tahun sebelumnya, Takabonerate Island Expedition akan diisi kegiatan lomba rutin seperti Takabonerate International Fishing Tournament[16][17], menyelam, lomba foto di bawah air dan lomba renang antar pulau terbuka dengan jarak antara lima hingga enam kilometer.
Selain obyek wisata bahari Taman Nasional Takabonerate terdapat pula
tempat-tempat wisata yang menyebar hampir di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Kepulauan Selayar[3]. Berikut ini beberapa Obyek Wisata / tempat yang menarik untuk dikunjungi :
- Kecamatan Benteng : Tari Pakarena, Gedung Lembaga Pemasyarakatan Selayar, Kantor Dinas Pariwisata Selayar, Plaza Marina, Rumah Jabatan Bupati Selayar
- Kecamatan Bontoharu : Pantai Jeneiya, Jangkar Selayar, Gong Nekara, Benteng Bontobangun, Perkampungan Tua Bitombang
- Kecamatan Bontomanai : Permandian alam Eremata, Air terjun Suttia, Pusat Bumi (To'do), Puncak, Kompleks Perkampungan Tua Gantarang
- Kecamatan Bontomatene : Pantai Pa'badilang, Gua Ereposo, Sumur Tua Tajuiya, Makam Bulaenna Parangia, Rumah Adat Batangmata
- Kecamatan Bontosikuyu : Pantai Baloiya, Wisata Jammeng, Gua Bonetappalang, Pantai Batu Etang, Air Terjun Patikore', Air terjun Ohe Gonggong
- Kecamatan Buki : Kuburan Tua Silolo, Pantai karang Indah, Benteng Pertahanan, Istana Lalaki Buki
- Kecamatan Pasilambena : Pantai Pulau Madu, Pantai Karumpa, Pulau Kakabia, Perkampungan Tua, Gua Buranga
- Kecamatan Pasimarannu : Tari Pangaru, Tari Batanda, Gua Majapahit, Rumah Adat Opu Bonerate, Pembuatan Perahu, Pantai Larafu
- Kecamatan Pasimasunggu : Tari Kondo Buleng, Pusaka Jampea, Pulau Tanamalala, Pulau Jai Lamu, Pulau Batu
- Kecamatan Pasimasunggu Timur : Perairan Batu So'bolo, Pulau Bembe, Makam Ali Kabar, Pantai Doda
- Kecamatan Takabonerate : Pantai Bone Lambere, Pulau Kauna, Buhung Tuma, Pulau Tinabo, Pulau Kayuadi
Referensi
- ^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 November 2011.
- ^ "Perubahan Nama Kabupaten Selayar Menjadi Kabupaten Kepulauan Selayar". Sekretariat Negara Republik Indonesia. 21 Agustus 2008.
- ^ a b c d e f "Kabupaten Kepulauan Selayar Dalam Angka 2010". Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Selayar.
- ^ a b "Selayar juga disebut kabupaten maritim..". Tabloid SINAR TANI. Diakses pada 11 November 2011.
- ^ a b "Kita memiliki kekayaan alam yang besar..". Ujungpandang Ekspres. 12 April 2011. Diakses pada 11 November 2011.
- ^ "Menko Perekonomian bersama BPPT melaksanakan kajian..". PedomanNEWS.com. 26 September 2011. Diakses pada 11 November 2011.
- ^ "Cedaya telah diabadikan dalam Kitab Negarakertagama..". Selayaronline.com. 7 April 2009. Diakses pada 11 November 2011.
- ^ "The Word Selayar is derived from the Sanskrit word "CEDAYA"..". http://www.ling.hawaii.edu. Diakses pada 17 November 2011.
- ^ "Jumlah mereka sekitar 200 orang..". Selayaronline.com. 30 Oktober 2007. Diakses pada 11 November 2011.
- ^ "Sulawesi Selatan Dalam Angka 2010". Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan.
- ^ "Potensi Wisata di Kepulauan Selayar..". www.disbudpar-selayar.com. Diakses pada 18 November 2011.
- ^ "Taman Nasional Taka Bonerate". SK Menteri Kehutanan Republik Indonesia No.280/Kpts-II/1992.
- ^ "Apakah anda tahu Indonesia memiliki karang..". puppytraveler.com. 2 Juli 2011. Diakses pada 11 November 2011.
- ^ "TAKABONERATE ISLAND EXPEDITION". http://lantamal-6.mil.id. Diakses pada 18 November 2011.
- ^ "Sudah ada surat keputusan dari Menko Kesra..". www.antara-sulawesiselatan.com. 23 September 2011. Diakses pada 18 November 2011.
- ^ "Takabonerate Island Expedition akan diisi kegiatan lomba rutin seperti..". travel.kompas.com. 23 September 2011. Diakses pada 18 November 2011.
- ^ "Panitia Takabonerate International Fishing Tournament 2011 terus..". festivaltakabonerate.com. 1 Januari 2011. Diakses pada 18 November 2011.
Pranala luar
Wikisource memiliki naskah sumber yang berkaitan dengan artikel ini:
Perubahan nama Selayar |
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai: |
Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai: |
- (Indonesia) http://www.bappeda.selayaronline.com
- (Indonesia) http://www.pariwisataselayar.com
- (Indonesia) http://www.sulsel.go.id/content/kab-selayar
- (Indonesia) http://selayar.org
- (Indonesia) http://www.facebook.com/pages/Kabupaten-Kepulauan-Selayar/119253861512550
- (Indonesia) http://regionalinvestment.com/newsipid/area.php?ia=7301
- (Inggris) http://www.selayar-dive-resort.com
- (Inggris) http://www.selayarislandresort.com